Proteksi dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit 2021

 Proteksi dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit 2021teknologmuda.com–  Hay sahabat semuah kembali lagi dengan saya admin di sini saya akan membahas mengenai Sebuah Krakatau Medika  memiliki instalasi dan sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang terintegrasi untuk mendeteksi, mencegah, dan melaksanakan penanggulangan kebakaran di lingkungan rumah sakit dan perkantoran.

Berdasarkan regulasi dan Permenkes mengenai Bangunan Tempat tinggal Sakit bahwa Tempat tinggal Sakit kudu memilki dan menerapkan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran; yang terdiri berasal dari Platform Proteksi Pasif dan Platform Proteksi Aktif.

Penerapan  platform  proteksi  pasif didasarkan pada manfaat/ klasifikasirisiko  kebakaran, geometri ruang,   bahan bangunan terpasang, dan/ atau jumlah dan suasana penghuni di dalam Bangunan Tempat tinggal Sakit.  Sedangkan Platform  Proteksi  Aktif meliputi: platform pemadam kebakaran; platform deteksi dan alarm kebakaran; dan platform pengendalian asap kebakaran.

Bahaya Kebakaran mampu berlangsung kapan saja dan mampu menimbulkan kerugian finansial yang tinggi, apalagi sanggup menimbulkan korban jiwa; agar deteksi, pencegahan dan peanggulangan kebakaran di suatu instalasi tempat tinggal sakit terlalu berarti. Tempat tinggal Sakit mampu dikategorikan area generik dan dihuni oleh orang sakit yang kemampuannya terbatas; agar deteksi, pencegahan dan peanggulangan kebakaran sanggup menghambat atau kurangi jumlah korban.

Untuk upaya proteksi pasif, Tempat tinggal Sakit Krakatau Medika dibangun permanen kenakan bangunan beton, disetiap ruangan dilengkapi dengan jalur pengungsian. Banyak ruang terbuka dan udah ditetapkan Assembly Point di halaman terbuka sebagai area berkumpul dan evkuasi pertama kali untuk situasi darurat terhitung kejadian kebakaran.

Upaya Proteksi Pasif antara lain :

  • Pintu Darurat (Emergency)
    Pemasangan pintu darurat pada ruangan yang dinilai berbahaya. Pintu darurat tebuat berasal dari bahan yang tahan barah dan ringan diakses. Pintu darurat diletakkan pada daerah-area strategis dan dekat dengan jalur keluar. Pintu keluar tidak sekedar berfungsi sebagai jalan keluar darurat tapi juga sanggup digunakan untuk memperlambat laju penyebaran kebakaran.
  • Jalur Evakuasi
    Jalur evakuasi mutlak dibutuhkan agar para penghuni gedung tidak kebingungan saat terjadi kebakaran. Jalur evakuasi dibuat berdasarkan perencanaan yang matang dan menggiring ke luar gedung atau area aman. Sepanjang jalur evakuasi juga harus dilengkapai dengan petunjuk (arah panah) yang jelas dan tidak membingungkan.
  • Assembly Point (Area Aman).
    Area aman evakuasi adalah area aman dari bahaya kebakaran. Area ini jauh dari gedung dan cukup untuk menampung seluruh penghuni. Selain itu sebisa mungkin mudah diakses dari segala penjuru.

Upaya Proteksi Aktif; telah dilakukan beberapa hal untuk deteksi, pencegahan dan peanggulangan kebakaran; yaitu antara lain :

1. Lampu Darurat (Emergency)
Ketika berjalan kebakaran, otomatis listrik akan padam supaya tidak semakin berbahaya. Suasana tanpa listrik akan membawa dampak situasi semakin gelap dan mencekam. Maka berasal dari itu kudu lampu darurat di tiap tiap ruangan dan jalan searah dengan jalur pengungsian.

2. Pemasangan Smoke Detector
Smoke Detector adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya gumpalan asap. Smoke detector biasanya dipasang pada daerah yang terdapat mesin di dalamnya, gudang dan panel listrik. Supaya jika berlangsung terusakan pada mesin atau konsleting pada listrik dan menimbulkan asap sanggup diantisipasi secara segera. Tak hanya itu, Smoke Detector juga dpasanga di ruangan yang bebas asap, layaknya ruang meeting, ruangan kantor yg bertuliskan “No Smoking”.

3. Heat Detector
Hampir sama bersama smoke detector, heat detector adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya peningkatan suhu (Panas) di dalam ruangan. Heat detector digunakan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran bersama variabel panas. Panas akibat pembakaran akan terdeteksi oleh heat detector yang kelanjutannya mengirim sinyal terhadap panel agar langsung sanggup diketahui lokasi kebakaran. Penempatannya biasanya di area parkir, koridor, ruang panel, ruang genset, dapur dan ruang service.

4. Fire Alarm System
Fire alarm digunakan sebagai penanda terjadinya kebakaran. Jika fire alarm diaktifkan maka alarm akan berbunyi nyaring sebagai tanda terjadinya kebakaran di lokasi terdekat. Dengan pemberitahuan berasal dari fire alarm ini sesudah itu semua manusia bisa diungsikan menjauhi lokasi dan dengan langsung kebakaran bisa diatasi oleh team pemadam kebakaran. Fire alarm secara terintegrasi dihubungkan dengan panel yang sanggup tunjukkan lokasi terjadinya kebakaran.

5. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Pemasangan APAR dibeberapa area strategis disesuaikan dengan keadaan daerah dan ruangan. APAR atau Alat Pemadan Barah Enteng adalah alat pemadaman yang bisa dibawa / dijinjing dan digunakan / dioperasikan oleh satu orang dan berdiri sendiri. Apar merupakan alat pemadam barah yang pemakaiannya dilaksanakan secara manual dan segera diarahkan pada posisi dimana barah berada. Apar dikenal sebagai alat pemadam barah portable yang gampang dibawa, cepat dan tepat di di dalam pemanfaatan untuk awal kebakaran, tak sekedar itu sebab bentuknya yang portable dan mudah agar gampang mendekati tempat kebakaran. Gara-gara fungsinya untuk penanganan dini, peletakan Apar-Pun kudu ditempatkan di area-area tertentu supaya memudahkan dalam penggunaannya.

6. Hydrant
Hydrant atau Hidran pemadam kebakaran adalah alat yang dihubungkan dengan sumber air lewat jaringan pipa yang gunanya untuk mengalirkan air yang dibutuhkan untuk pemadaman kebakaran. Hidrant diletakkan dibeberapa lokasi strategis yang berpotensi menimbulkan kebakaran; dan mengakomodasi semua ruangan yang ada.

7. Sprinkler
Sprinkler adalah alat yang berfungsi untuk untuk memadamkan apisecara otomatisdan alat ini merupakan bagian berasal dari Fire System yang akan mengeluarkan debit air ketika terdeteksi ada barah, atau ketika udah melampaui suhu yang sudah ditentukan/ setting.

8. Pelatihan Fire Safety.
Aplikasi Fire Safety dan Drill Pemadam Kebakaran untuk semua karyawan; sehingga jika berlangsung kebakaran karyawan tidak panik dan menyadari apa yang kudu dilaksanakan untuk mengatasi kebakaran.

9. Sistem Manajemen Fire Safety.

Untuk platform manajemen di dalam deteksi, pencegahan dan penanggulangan kebakaran; maka disusun Panduan, SOP (Standard Operasting Prosedure); dan pengenalan pelaksanaannya.

Di dalam hal pencegahan bahaya kebakaran, Krakatau Medika juga sudah berkoordinasi dengan pihak Pemadam Kebakaran Pt. Krakatau Steel dan Pemadam Kebakaran Kota Cilegon. Keamanan dan agunan keamanan bagi pasien dan pengunjung darii Bahaya Kebakaran jadi prioritas.

Tetapi demikian, hal yang lebih berarti adalah pencerahan mental semua karyawan/ti dan insan di Krakatau Medika untuk senantiasa selalu memelihara dan waspada pada Bahaya Kebakaran.

Ahir kata

Demikian pembahasan  yang bisa admin sampaikan semoga artikel ini bisa bermangfaat, sekian dan terimakasih

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *