Jenis-Jenis Kredit Bank BPD DIY, Dapat Disesuaikan Kebutuhan

0
kredit bank bpd diy

Kredit Bank BPD DIY mungkin tidak lagi asing di kalangan masyarakat yang bertempat tinggal di Jogjakarta. Sebagai bank yang telah beroperasi sejak 1961, Bank DIY berupaya untuk mendorong kemajuan masyarakat dengan berbagai program.

Contohnya pemberian kredit sesuai dengan kebutuhan debitur. Berikut adalah jenis-jenis kreditnya:

1. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Jenis kredit ini bertujuan untuk meningkatkan serta memperluas pemberian kredit untuk usaha yang bersifat produktif. Dengan kredit ini, harapannya dapat meningkatkan daya saing dalam usaha kecil hingga menengah agar pertumbuhan ekonomi terus berjalan.

Debitur yang dapat meminjam adalah perorangan maupun badan hukum. Penggunaan kredit ini umumnya sebagai modal kerja atau investasi, agar dapat mendorong penyerapan tenaga kerja yang lebih baik.

Agunan yang dijaminkan bisa BPKB kendaraan, sertifikat tanah, atau lapak/kios. Plafonnya mulai 25 juta hingga 500 juta tergantung jenis usahanya.

Beberapa jenis sektor usaha yang cocok untuk KUR di antaranya pertanian, perikanan, jasa, pengolahan, dan lain sebagainya. Suku bunganya termasuk sangat terjangkau, yakni 7% setiap tahunnya.

2. Kredit Swaguna

Kredit ini termasuk pinjaman konsumtif, artinya ditujukan untuk kebutuhan hidup misalnya pendidikan, rumah, kendaraan, dan sebagainya. Plafonnya juga bisa disesuaikan kemampuan debitur, yakni maksimal 90% gaji per bulannya. Pinjaman ini memiliki tenor yang cukup fleksibel, bahkan bisa mencapai 20 tahun.

Suku bunganya setiap tahun adalah 9.5%, artinya setiap bulan hanya 0.43% sehingga tidak terlalu memberatkan peminjam. Sementara itu untuk biaya provisinya lebih rendah, yakni 0.25% dari plafonnya.

3. KPR FLPP

Jenis kredit Bank BPD DIY ini berhubungan dengan kepemilikan rumah. Program ini bekerja sama dengan pemerintah untuk memberikan subsidi perumahan untuk masyarakat yang penghasilannya rendah. Dengan kredit ini, harga rumah paling tinggi yang bisa didapatkan oleh debitur adalah 150.5 juta.

Persyaratannya terbilang sederhana. Debitur harus belum memiliki rumah, penghasilan suami dan istri paling banyak 8 juta. Kemudian membawa dokumen wajib seperti KTP, KK, serta NPWP. DP-nya adalah 1% untuk uang muka, dengan bunga 6% dan tenor paling lama 20 tahun.

4. Pinjaman KKP-E

Berikutnya adalah pinjaman terkait ketahanan pangan serta energi. Tujuan pinjaman ini yaitu meningkatkan pengembangan bahan baku untuk bahan bakar serta ketahanan pangan. Kredit ini diberikan untuk kelompok koperasi atau tani, baik yang bersifat modal kerja ataupun investasi.

Jangka waktu yang diberikan oleh Bank BPD tergantung dengan siklus tanamnya, namun paling lama sampai lima tahun. Plafon individual maksimal 50 juta, sementara itu untuk yang kelompok atau koperasi maksimal hingga 500 juta. Bunga debitur adalah 7% untuk bidang tebu, dan untuk lainnya 6%.

5. Kredit Mikro Makarya

Pinjaman ini berlaku bagi pedagang pasar yang berfungsi menjadi modal kerja. Misalnya investasi dengan membeli kios baru. Sistem angsurannya fleksibel, ada yang bersifat harian, mingguan, hingga bulanan.

Penagihannya bersifat jemput bola, artinya petugas bank yang datang mengunjunginya langsung sehingga pedagang tidak perlu repot. Bunga efektifnya 16% setiap tahun, jika dihitung per bulan sekitar 0.74%.

6. Kredit Pembibitan Sapi

Kebutuhan akan daging sapi sangat tinggi. Untuk itulah kini hadir pinjaman yang fokusnya mengembangkan usaha pembibitan sapi. Pemberian kredit ini diberikan kepada kelompok atau perusahaan pembibitan.

Suku bunganya terbilang kecil, yaitu 5% setiap tahun. Jangka waktunya disesuaikan dengan siklus usaha, maksimal enam tahun.

Demikian informasi mengenai jenis-jenis kredit Bank BPD DIY. Kredit dapat menjadi solusi bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya namun memiliki keterbatasan dana. Banyaknya jenis pinjaman yang ditawarkan menunjukkan Bank DIY berusaha menaikkan kualitas hidup masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *